Bab 2278
Bab 2278
Bab 2278 Menekan Sepenuhnya
Nyonya Presiden menutupi wajahnya dan tidak berani bersuara.
Meskipun dirinya merasa disalahkan, tapi anak perempuannya bukan hanya miliknya sendiri, ayahnya juga punya tanggung jawab untuk mendisiplinkannya. Jika dia melakukan kesalahan pun bukan berarti bisa menyalahkannya sepenuhnya sebagai ibu-
Namun, dia tidak berani bicara.
Suaminya bukanlah orang sembarangan.
“Puluhan tahun menganggur di rumah, bahkan mengurus anak saja tidak mampu, apalagi yang bisa kamu lakukan?” Presiden menegur istrinya, “Segera bereskan masalah ini, kalau tidak, kamu akan lihat akibatnya.”
“Mengerti.”
Nyonya Presiden mengiyakan dan segera mengatur untuk menekan opini publik.
Namun, belum juga mulai sudah muncul berita lain lagi.
Denny, kekasih Tamara telah membawa pergi anaknya dan membesarkannya sendiri. Belakangan anaknya diserang musuh di bandara, kemudian diselamatkan oleh seorang dokter keturunan Nusantara, tapi karena lukanya sangat parah, anaknya meninggal di rumah sakit. Denny membunuh 13 orang dokter dan staf rumah sakit itu karena marah.
Setelah itu, dia balas dendam pada dokter keturunan Nusantara itu.
Berita ini muncul dengan kabar bahwa saat itu Denny divonis hukuman mati di Negara Richie, berikut dengan foto–foto dan video saat dia diburu bersama anaknya di bandara.
Salah satu video terlihat sesosok dokter wanita keturunan Nusantara sedang menyelamatkan seorang anak.
Meskipun sosoknya tidak terlihat jelas, tapi dapat dipastikan itu adalah dokter wanita yang sedang menyelamatkan anak itu.
Penambahan berita ini membuat skandal itu makin memanas.
Setelah melihat itu, Nyonya Presiden langsung berkeringat dingin, dia tahu lawan ingin menyerang dengan satu per satu skandal. Pada akhirnya, dia mengatakan kalau dia membunuh Dewi untuk membalaskan dendam atas anaknya dan kekasihnya….
Sungguh trik yang kejam!
Setelah Presiden melihat berita kedua, dia langsung sadar betapa seriusnya hal ini. Dia sendiri langsung turun tangan mengatasinya, tapi orang–orang Korea tidak ada yang mendengarkannya. Terlebih lagi keluarga Amberson adalah hartawan di Korea, siapa pun tidak berani mengatur
mereka.
Sammuel menerima uang untuk melakukan ini. Willy memberinya banyak uang. Dia tidak akan berubah pikiran tanpa taruhan yang lebih tinggi.
Lagi pula, Presiden juga tidak bisa memberikan taruhan yang begitu besar dalam waktu singkat.
Dia hanya bisa meminta istrinya untuk mencari Cole agar bisa menyiapkan uang untuk menghubungi Sammuel.
Namun, di sini sedang mempersiapkannya, serangan ketiga keluar lagi.
Denny gila, air susu dibalas air tuba. Demi membunuh dokter keturunan Nusantara itu, dia bahkan mengancamnya dengan anak–anak di panti asuhan.
Berita ini disertai dengan informasi yang diberikan oleh polisi Swedoland. Wajah Dewi masih belum disebarkan, tapi kisahnya melindungi anak–anak panti asuhan sudah tersebar.
Dengan cepat dokter keturunan Nusantara ini mendapatkan dukungan dari seluruh netizen.
Bahkan ada yang memberinya panggilan “malaikat yang baik” dan bersatu untuk melindungi dokter keturunan Nusantara itu.
Opini publik tentang hal ini berkembang pesat. Pendukung dokter keturunan Nusantara ini sangat banyak, skandal di Istana Presiden Negara Emron makin digali makin banyak.
Nyonya Presiden sekarang sudah tidak berdaya, hanya bisa Presiden sendiri yang menanganinya.
Presiden kembali memberi tekanan pada Cole dan Winston agar secepatnya dapat menyelesaikan masalah ini.
Winston tidak punya pilihan. Cole segera menghubungi Sammuel, tapi harga yang disebutkannya tidak mampu diberikan Cole.
Bagaimanapun, Grup Moore selalu di bawah kendali Lorenzo, semua uang ada di tangannya. Cole dan Winston sebagai pemegang saham juga tidak bisa seketika mengambil uang sebanyak
itu.
Cole meminta Winston untuk mengumpulkan uang. Winston dengan marah berkata, “Kita bantu mereka menangani Lorenzo, mempertaruhkan nyawa kita, membuat banyak masalah, tapi apa pun
tidak dapat dan sekarang masih harus membantunya mencari uang? Apa kamu sudah gila?” Material © NôvelDrama.Org.
“Kamu pikir aku mau? Sekarang kita tidak bisa berhenti di tengah jalan, apa yang bisa aku perbuat.”
Cole juga sangat marah. Dia sekarang mulai ragu, apakah berpihak ke Presiden benar atau salah.